RSUD RAT Berbenah: Utang Menyusut, Pelayanan Tetap Prima
Tanjungpinang– Sejak resmi dilantik pada 25 April 2025, Direktur Utama RSUD Raja Ahmad Tabib (RAT) Dr. Bambang Utoyo, M.A.P langsung tancap gas melakukan pembenahan besar-besaran. Fokus utama yang diusung adalah penyehatan keuangan, penguatan tata kelola, serta peningkatan efisiensi tanpa menurunkan kualitas layanan.
Dalam keterangan resminya, Dr. Bambang mengakui kondisi keuangan RSUD RAT saat ia mulai menjabat cukup berat. Namun, ia menilai tantangan ini sebagai momentum untuk melakukan perbaikan mendasar demi keberlanjutan pelayanan.
“Kami berkomitmen menjadikan RSUD RAT sehat secara finansial tanpa mengorbankan kualitas pelayanan. Justru ini kesempatan untuk membangun fondasi yang lebih kuat,” tegasnya, Sabtu (9/8/2025).
Kondisi Keuangan dan Penurunan Utang
Berdasarkan data manajemen, total utang RSUD RAT hingga akhir 2024 mencapai Rp29,2 miliar, hasil akumulasi dari beberapa tahun terakhir. Dari jumlah tersebut, Rp12,7 miliar telah berhasil dilunasi, sehingga sisa kewajiban kini tinggal Rp15,9 miliar.
Mayoritas utang yang telah dibayar berasal dari pengadaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP). Sementara sisa kewajiban meliputi pembayaran Jasa Pelayanan (JP) serta tagihan kepada vendor dan pihak ketiga. Sisa utang ini sudah dilaporkan sekaligus diusulkan untuk mendapat dukungan pelunasan dari Pemerintah Daerah.
Penyebab Utang Menumpuk
Dr. Bambang memaparkan sejumlah faktor yang memicu tingginya utang RSUD RAT:
- Tata kelola belum optimal – Membutuhkan pembenahan operasional menyeluruh untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas.
- Standar pelayanan tinggi – Kebutuhan pengadaan sarana dan layanan sering melebihi ketersediaan anggaran demi menjaga mutu layanan.
- Lonjakan kunjungan pasien – Meningkatkan biaya operasional, termasuk obat, BMHP, pemeliharaan fasilitas, dan alat kesehatan.
- Kendali biaya belum maksimal – Program rujuk balik belum berjalan efektif sehingga beban pembiayaan obat masih ditanggung rumah sakit.
Langkah Strategis Pemulihan
Dengan dukungan penuh Gubernur Kepulauan Riau, manajemen baru mengusung dua pilar utama: perbaikan tata kelola dan penyehatan finansial.
Beberapa langkah yang telah dan akan dijalankan antara lain:
- Penguatan tata kelola melalui optimalisasi Satuan Pengendali Internal (SPI), penguatan Dewan Pengawas, serta penyempurnaan Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai regulasi.
- Manajemen utang-piutang dengan pelunasan bertahap dan percepatan penagihan, khususnya klaim BPJS Kesehatan.
- Efisiensi dan pengendalian biaya lewat pemanfaatan aplikasi SIMETRIS (Sistem Manajemen Rumah Sakit Terintegrasi) untuk memantau pengeluaran secara efektif.
- Sinergi dengan pemerintah daerah untuk memastikan dukungan operasional melalui APBD demi keberlanjutan layanan.
Optimisme Kebangkitan
Dr. Bambang menargetkan RSUD RAT dapat terbebas dari utang signifikan dalam waktu dekat. Selain itu, ia ingin membangun sistem keuangan yang stabil, berkelanjutan, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
“Dengan strategi ini dan dukungan semua pihak, RSUD RAT akan kembali menjadi rumah sakit unggul, profesional, dan memberikan pelayanan prima bagi masyarakat,” pungkasnya.
(Red)
Posting Komentar untuk "RSUD RAT Berbenah: Utang Menyusut, Pelayanan Tetap Prima"