Viral! Warga Lingga Diintimidasi Usai Unggah Video Jalan Rusak, Diduga Libatkan Suami Ketua DPRD

LENSAMATA.COM-Lingga,Seorang warga Kabupaten Lingga bernama Rizal, pemilik akun Facebook “Pak Long”, mengaku mendapat intervensi dan intimidasi dari seorang pejabat daerah usai mengunggah video jalan rusak di Desa Sekanah, Kecamatan Lingga Utara.
Unggahan video tersebut sempat viral dan ditonton ribuan kali di media sosial.

Rizal menceritakan, insiden itu terjadi pada Senin, 3 November 2025, saat ia mendapat panggilan dari seorang kerabat yang juga suami dari Maya Sari, Ketua DPRD Kabupaten Lingga. Ia diminta datang ke Ibukota Daik, Lingga.

“Sesampainya di Ibukota, saya bertemu dengan beliau (Sapar) di Kedai Makan Sawit Indah. Di sana saya justru mendapat caci maki dan bahkan diajak adu fisik. Saya hanya tertawa, karena tidak menyangka akan diperlakukan seperti itu. Alih-alih mendapat solusi, malah diintimidasi,” ungkap Rizal melalui akun Facebook miliknya.

Kepada media ini, Rizal membenarkan bahwa akun tersebut memang miliknya dan ia yang memposting video kondisi jalan rusak tersebut.

“Iya, akun itu memang milik saya. Saya yang memposting beberapa video itu karena saya asli orang Sekanah,” ujarnya.

Menurut Rizal, tindakan intervensi yang dialaminya tidak seharusnya dilakukan oleh pejabat publik. Ia menilai para wakil rakyat justru memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk menampung serta menyuarakan aspirasi masyarakat.

“Seharusnya hal seperti itu tidak terjadi. Ketua DPRD punya peran besar untuk memperjuangkan perbaikan infrastruktur, bukan malah memarahi warga yang menyuarakan kondisi jalan,” tegasnya.

Rizal juga menyinggung janji kampanye Maya Sari yang pernah disampaikan kepada masyarakat Desa Sekanah. Ia menyebut, janji perbaikan jalan menjadi salah satu alasan warga memberikan dukungan politik kepadanya.

“Karena salah satu janjinya adalah memperbaiki jalan itu, maka suara Maya Sari di kampung kami waktu itu menang telak,” jelasnya.

Meski kini Rizal tidak lagi berdomisili di Sekanah, ia menegaskan kepeduliannya terhadap kampung halamannya tidak akan pernah luntur.

“Benar, saya sudah tidak tinggal di Sekanah. Tapi sebagai pemuda asli dan warga Lingga, saya merasa punya tanggung jawab moral untuk mendorong perbaikan infrastruktur di kampung sendiri,” katanya.

Rizal menambahkan, dirinya siap menghadapi segala bentuk tekanan dari pihak mana pun. Ia menegaskan bahwa kritik konstruktif sangat diperlukan untuk mendorong pembangunan dan memastikan transparansi pemerintahan di Kabupaten Lingga.

“Saya tidak takut diintimidasi. Kritik itu perlu agar pemerintah sadar bahwa masih banyak hal yang harus diperbaiki,” pungkasnya.

Sumber : liputankpk.Com

(Red)

Location:

Berbagi :