Pejabat Menjerit Karena "Kanker": TPP ASN Kepri Belum Cair, Gaya Hidup Terancam

LENSAMATA.COM-Kepri,Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hingga kini belum juga cair. Kondisi ini menimbulkan keresahan luas, terlebih di tengah tekanan ekonomi dan gaya hidup sebagian ASN yang cenderung konsumtif. Tak sedikit yang menyebut situasi ini sebagai "kanker" alias kantong kering,Sabtu (19/07/2025)

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, TPP untuk bulan April 2025 belum dibayarkan karena kas daerah belum memiliki cukup dana, sementara kebutuhan untuk membayar TPP ASN Kepri mencapai sekitar Rp45 miliar per bulan.

Pemerintah menyatakan bahwa dana untuk TPP bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang hingga saat ini belum terkumpul secara penuh di kas daerah. Ketergantungan pada PAD dan lemahnya kemampuan keuangan daerah membuat pencairan TPP sangat tergantung pada kondisi kas pemerintah yang dinamis.

Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Adi Prihantara, dalam pernyataan singkatnya mengatakan bahwa TPP akan dibayarkan jika keuangan daerah mencukupi. Namun, Adi dikenal sulit dihubungi dan kerap menghindari pertanyaan awak media, membuat komunikasi terkait transparansi anggaran menjadi tidak ideal.

Lebih lanjut, Pemprov Kepri juga tengah mempertimbangkan pengurangan besaran TPP sebagai bagian dari penyesuaian terhadap regulasi terbaru dan untuk menjaga stabilitas fiskal daerah. Hal ini merujuk pada Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 yang mengatur batas maksimal belanja pegawai sebesar 30 persen dari total APBD.

Kekecewaan ASN Kepri juga memuncak ketika pada Juni 2025, pemerintah hanya mencairkan gaji ke-13 tanpa disertai TPP. Alasannya, dana untuk TPP ke-13 belum tersedia, dan harus menunggu terkumpulnya anggaran sesuai regulasi.

Ketidakpastian semakin memperburuk keadaan. Hingga pertengahan Juli 2025, belum ada kepastian resmi mengenai jadwal pencairan TPP yang tertunggak. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Kepri, Venni Meitaria Detiawati, hanya memberikan prediksi bahwa pencairan TPP untuk bulan Mei kemungkinan bisa dilakukan akhir bulan ini, tanpa menyebut tanggal pasti.

Sementara itu, kehidupan ASN kian tertekan. Banyak yang mengaku gaji bulanan telah habis hanya untuk kebutuhan pokok, bahkan sebagian dipotong bank karena cicilan utang.

"Kalau hidup biasa-biasa saja, mungkin masih bisa bertahan. Tapi kalau sudah terlanjur hidup mewah, sekarang bisa stres berat," ujar salah seorang ASN yang enggan disebutkan namanya.

Kondisi ini menjadi cermin persoalan fiskal dan tata kelola keuangan yang belum sepenuhnya stabil di Pemprov Kepri. ASN yang menjadi tulang punggung pelayanan publik justru harus menanggung dampak dari manajemen anggaran yang belum optimal.



(Ruddi)

Posting Komentar untuk "Pejabat Menjerit Karena "Kanker": TPP ASN Kepri Belum Cair, Gaya Hidup Terancam"