Wow...Pejabat di Daerah Belum Terima Upah, Kondisi Semakin Sulit
LENSAMATA.COM-Sudah lebih dari dua bulan, para pejabat di tingkat kelurahan, desa, kecamatan, serta kepala dinas dan pejabat lainnya belum menerima upah dari negara. Situasi ini semakin diperparah oleh pemotongan anggaran dari pemerintah pusat, yang berdampak pada berbagai sektor, termasuk pengupahan.
Meskipun mereka terus bekerja menjalankan tugasnya, keterlambatan pencairan gaji dan tunjangan membuat banyak pejabat mulai mengeluhkan kondisi finansial mereka. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa melakukan berbagai cara untuk bertahan hidup di tengah ketidakpastian ini.
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang enggan disebutkan namanya mengaku harus berhemat dalam pengeluaran sehari-hari. "Untuk makan, saya hanya bisa berlaukkan sambal belacan," ungkapnya kepada media ini pada 4 Maret 2025.
Sementara itu, seorang kepala desa di Dabo Singkep yang juga memilih tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan bahwa ia terpaksa meminjam uang dari kerabat dan sahabat demi memenuhi kebutuhan keluarganya. "Kami hanya bisa berharap gaji segera cair agar bisa melunasi utang yang terus menumpuk," tuturnya dengan nada prihatin.
Dampak dari keterlambatan gaji ini semakin dirasakan ketika menghadapi kebutuhan pokok yang tidak bisa ditunda, seperti pembayaran listrik. Tidak ada kompromi bagi pelanggan yang telat membayar tagihan. Jika keterlambatan mencapai dua bulan, pemutusan sementara akan dilakukan, dan untuk menyambung kembali, mereka harus membayar biaya tambahan yang cukup besar.
Para pejabat daerah berharap pemerintah segera menemukan solusi agar pencairan gaji dan tunjangan dapat dilakukan tanpa hambatan. Jika kondisi ini terus berlarut, bukan hanya kesejahteraan mereka yang terancam, tetapi juga efektivitas pelayanan kepada masyarakat.
(Red)
Posting Komentar untuk "Wow...Pejabat di Daerah Belum Terima Upah, Kondisi Semakin Sulit"