Pengguna Jalan Risih, Tanah Urukan Berserakan di Jalan Raya Sungai Lekop

LENSAMATA.COM-Bintan,Aktivitas penimbunan di kawasan lampu merah Sungai Lekop kabupaten Bintan semakin menuai keluhan dari pengguna jalan. Pasalnya, tanah urukan yang diangkut oleh truk-truk proyek tampak berserakan di sepanjang badan jalan, menimbulkan debu, kotoran, dan potensi bahaya bagi pengendara, terutama pengendara motor.

Pekerjaan penimbunan ini telah berlangsung selama beberapa hari terakhir. Hingga pukul 09.00 pagi tadi (20 Juli 2025), sejumlah truk masih tampak hilir mudik mengangkut tanah menuju lokasi proyek. Sayangnya, proses distribusi material tersebut tidak diikuti dengan pengelolaan yang baik di lapangan. Tanah yang terjatuh dari bak truk dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya pembersihan.

“Kondisi jalan jadi berantakan, debunya tebal, dan kalau hujan jadi licin sekali. Kita yang lewat tiap hari sangat terganggu,” ujar salah seorang warga yang setiap hari melintasi jalur tersebut.

Banyak pengendara motor terlihat harus mengurangi kecepatan secara drastis untuk menghindari terpeleset, terutama di titik-titik yang dipenuhi tumpukan tanah basah. Tidak sedikit pula yang menutup hidung karena debu yang beterbangan.

Warga meminta agar pihak pelaksana proyek bertanggung jawab atas dampak aktivitas penimbunan tersebut dan segera melakukan pembersihan rutin agar jalan tetap aman dan nyaman dilewati.

“Kami tidak menghalangi pembangunan, tapi tolong tanggung jawab juga terhadap lingkungan dan keselamatan pengguna jalan,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak proyek maupun instansi terkait.


(Red)

Posting Komentar untuk "Pengguna Jalan Risih, Tanah Urukan Berserakan di Jalan Raya Sungai Lekop"